Kamis, 27 April 2017

Belajar Bukan Untuk Bekerja, Melainkan Untuk Hidup

Ketika pertama kali memutuskan untuk melanjutkan pendidikan ke bangku kuliah, sebagian dari kita mungkin merasa bingung dengan progam studi apa yang akan kita pilih nantinya. Hal tersebut wajar saja, karena ketepatan dalam memilih jurusan sangat menentukan tingkat keberhasilan kita kedepannya. Tentu ada beberapa hal yang perlu kita pertimbangkan dalam hal ini, namun yang utama adalah passion dalam diri, itu adalah hal terpenting namun paling sering dilupakan. Kebanyakan yang terjadi saat ini, para calon mahasiswa memilih progam studi bukan berdasarkan minat melainkan mengikuti kebutuhan pasar. Mereka berharap bisa mendapatkan pekerjaan yang mapan ketika lulus kuliah nanti. Makanya tak heran perbedaan jumlah peminat satu progam studi dengan progam studi yang lain bisa sangat signifikan. Adanya perbedaan yang signifikan tersebut biasanya disebabkan oleh sikap antisipasi dari para calon mahasiswa, mereka ingin meminimalisir kemungkinan untuk jadi pengangguran bergelar sarjana. Karenanya kebanyakan dari mereka memilih cari aman dengan mengambil progam studi yang paling banyak dicari perusahaan dengan mengesampingkan passion. Hal itu secara tidak langsung telah mengelasduakan progam studi yang minoritas. Seperti contoh setiap tahun ajaran baru dimulai jumlah peminat progam studi sastra hanya 10% dari jumlah peminat progam studi ekonomi , yaa jika dibandingkan, peminat sastra, khususnya sastra Indonesia bisa dikatakan sangat minim. Hal tersebut terjadi karena progam studi sastra dianggap kurang menjanjikan untuk masa depan, jadi bukan karena progam studi sastra tidak menarik, namun lebih kepada rasa takut mahasiswa akan sulitnya mencari pekerjaan dengan bermodal gelar SS/S.hum. Padahal sebetulnya peluang seorang sarjana sastra sama besarnya dengan sarjana-sarjana lain, tidak sedikit seorang sarjana sastra yang berhail meraih kemapanan. Untuk itu kita perlu mematahkan paradigma masyarakat yang menganggap jika ingin sukses kita harus mengikuti kebutuhan pasar,  padahal satu hal yang perlu kita garis bawahi adalah bahwa kita belajar bukan untuk bekerja, melainkan untuk hidup. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar